Kupu-kupu dalam buaian
Satu persatu beterbangan dari genggaman
Habis
Perasaan itu habis
Terkikis
Menyisakan rongga
Antara jemari yang tidak lagi berdetak
Antara muak yang gerilyanya tak bisa ditebak
Antara apatisme yang tak bisa ditolak
****
Maaf, kupu-kupu adrenalin yang seharusnya beterbangan dalam perutku mulai menghilang.
Satu per satu terbang dan tak kembali.
Maaf, karena genggaman tanganmu tak lagi bermakna sama seperti dulu.
Hangat, tapi tak lagi bereaksi sama pada nadi dalam jari-jemariku.
Aku muak pada aku yang tak lagi peduli.
Pada aku yang bertahan berjalan bersisian denganmu tanpa benar-benar mengimbangi jejak kakimu.
Maaf.
- dev
x
glad to know you finally wrote something again, ken!
BalasHapusini post yang sangat galau btw :")
Lho, tak pikir ini blognya diprotect lho D;
Hapushehe, iya. you'll see a lot more something like this.
banyak yang belum 'lulus seleksi' buat dipost. hehehehehe :)
hahahhaa jangan diprotect keeen. bagus tau tulisan-tulisan lo :3
Hapuskeep writing! XD