Agustus 17, 2013

Menghidu rindu



Perempuan ini sedang menghidu aroma rindu.
Hitam dan pekat.
Begitu memikat namun juga mengikat.

Perempuan ini sedang menguntai nada.
Ritmis dan harmonis.
Melodi berisi nama dan deskripsi tentang Dia.

Perempuan ini sedang bertahan.
Dari hasratnya yang menggelegak.
Dari kewarasannya sendiri yang perlahan berkhianat.

Perempuan ini sedang menghidu aroma rindu.
Pada lenguhan angin dan saksi bisu Ia bertanya,
Dimana Dia yang feromon dan gelak tawanya tertinggal disana?

-dev


Agustus 16, 2013

Habis, terkikis.


butterflies
Kupu-kupu dalam buaian
Satu persatu beterbangan dari genggaman

Habis
Perasaan itu habis
Terkikis

Menyisakan rongga
Antara jemari yang tidak lagi berdetak
Antara muak yang gerilyanya tak bisa ditebak
Antara apatisme yang tak bisa ditolak

****

Maaf, kupu-kupu adrenalin yang seharusnya beterbangan dalam perutku mulai menghilang.
Satu per satu terbang dan tak kembali.
Maaf, karena genggaman tanganmu tak lagi bermakna sama seperti dulu.
Hangat, tapi tak lagi bereaksi sama pada nadi dalam jari-jemariku.
Aku muak pada aku yang tak lagi peduli.
Pada aku yang bertahan berjalan bersisian denganmu tanpa benar-benar mengimbangi jejak kakimu.
Maaf.
- dev


x